Tak ada panggung yang berdiri.
Tak ada pesta dengan gemerlap cahaya atau suara ramai yang mengisi ruang.
Namun ada sesuatu yang berbeda di dalam dada.
Hatiku penuh, begitu penuh.
Penuh dengan diam yang dalam, dengan syukur yang tak tahu harus ditaruh dimana.
Seperti tanah yang akhirnya disentuh hujan, setelah musim panjang yang kering dan sunyi.
Aku merasa bersih dibasuh oleh waktu, oleh segala hal yang telah kulewati dan kutinggalkan.
Ada ruang yang baru.
Ada udara yang lebih segar.
Ada aku, yang perlahan tumbuh menjadi sesuatu yang belum kutahu namanya,
tapi kurasakan akarnya menguat diam diam di dalam diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar