bukan untuk menaklukkan dunia,
melainkan untuk membuka mata meski malam penuh luka,
untuk tetap melangkah meski hati masih tersisa gemetar,
untuk percaya, walau harapan tak selalu pulang utuh.
Keberanian,
bukan sekedar suara lantang di tengah keramaian,
tapi diam yang tetap berdiri saat segala terasa goyah.
Tentang luka yang disembuhkan tanpa perlu diumbar,
dan air mata yang jatuh tapi tak menghanyutkan tujuan.
Sebab hidup tak selalu soal bisa,
kadang hanya soal berani mencoba,
berani membuka pagi yang masih muram,
berani melangkah dalam bayang ragu,
berani berharap meski dunia sering kali tak menjanjikan apa-apa.
Dan barangkali, itulah keberanian yang tak pernah kita sadari,
yang membuat kita bangkit meski jatuh berulang kali,
yang membuat kita tetap melangkah,
meski tak ada jaminan di ujung sana.
Ia tak selalu lantang, tak selalu tampak,
tapi diam-diam, ia hadir dalam setiap keputusan kecil—
untuk membuka mata, untuk tetap percaya,
untuk hidup satu hari lagi.
Sebab selama kita masih mencoba,
kita sudah jauh lebih berani
daripada yang kita kira.
— Sidoarjo, 13 Juli 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar